Tafsir Al-Azhar: Juzuk 30

Tafsir al-Azhar adalah hasil karya terbesar dari ulama ternama yaitu Prof. Dr. HAMKA. Dalam penyusunan Tafsir al-Azhar, Buya HAMKA menggunakan metode tahlili (analitis), tafsir Al-Qur’an dengan Al-Qur’an, tafsir Al-Qur’an dengan hadis, pendapat sahabat dan tabi’in, tafsir dengan tafsir muktabar, penggunaan syair, menggunakan analisis bilma’tsur, menganalisis dengan kemampuan analisis sendiri, dan disusun tanpa membawa pertikaian antara mazhab.

Tafsir al-Azhar menitikberatkan penjelasan ayat-ayat Al-Qur’an dengan ungkapan yang teliti, menjelaskan makna-makna yang dimaksud dalam Al-Qur’an dengan bahasa yang indah dan menarik, dan menghubungkan ayat dengan realitas sosial dan sistem budaya yang ada.

Perjalanan tafsir Al-azhar penuh berliku. Pak Hamka menghabiskan tulisan tafsir ini sewaktu ia meringkuk di penjara 2 tahun 4 bulan di bawah rejim Sukarno.

Dayat

Buya HAMKA membicarakan permasalahan sejarah, sosial, dan budaya di Indonesia. Beliau juga mendemonstrasikan keluasan pengetahuan, menekankan pemahaman ayat secara menyeluruh (mengutip ulama-ulama terdahulu), mendialogkan antara teks Al-Qur’an dengan kondisi umat Islam saat Tafsir al-Azhar ditulis.

membaca buku ini seperti membaca cahaya, begitu terang benderang… meski begitu dalam tafsir ini diungkapkan tetapi bahasanya begitu ringan dan dirancang untuk mudah dipahami bagi awam sekalipun. bacalah..

Ray

Tafsir ini memang tidak disusun terlalu tinggi, sehingga yang dapat memahaminya tidak hanya para ulama. Juga tidak terlalu rendah sehingga menjemukan. Ini sesuai dengan keragaman penghayatan dan kemampuan kefahaman masyarakat Islam yang amat majmuk. Penulis berusaha tidak taksub (fanatik) kepada suatu paham mazhab tertentu, dan sedaya upaya menghuraikan maksud ayat dan memberi kesempatan orang buat berfikir.

Buku ini merupakan edisi khusus Juz ‘Amma Tafsir al-Azhar (Juz 30) yang diterbitkan. Sebuah rujukan yang wajib Anda miliki.